Kamis, 02 April 2009

Menurunkan Kecepatan Memory


Latency memory yang umum sekarang digunakan pada memory adalah berkecepatan latency 2. Dengan munculnya kecepatan memory pada PC133 umumnya memory dipasarkan sudah dalam disain Latency 2. Bila dahulu memory -10 kebanyakan memiliki Latency 3 dan -8 dengan Latency 2, pada generasi memory sekarang sudah didisain pada Latency 2 dengan kecepatan maksimum pada PC133 -75.


Praktisnya Latency sebenarnya adalah delay dari kecepatan sebuah memory sewaktu mentranfer data ke CPU. Latency 2 menandakan memory berkecepatan lebih tinggi yang responnya lebih cepat serta tranfer rate yang lebih besar. Umumnya memory dengan Latency 2 bermutu lebih baik dibandingkan dengan Latency 3. Kendala pada kecepatan memory adalah salah satu hambatan dalam meng-overclock processor, kecepatan maksimal pada memory sangat dibutuhkan untuk pengujian processor pada bus tinggi, dan kendala dalam pengujian kecepatan maksimal memory menjadi batas kecepatan maksimal processor sewaktu pengujian overclock.

Bagaimana menyiasatkan memory agar dapat mengejar kecepatan processor. Latency sebuah memory sebenarnya dapat diperlambat untuk mengurangi atau menghambat kecepatan maksimal memory itu sendiri sebelum mencapai top speed atau kecepatan batas maksimum. Dengan mensetup kecepatan delay RAS to CAS dan Precharge time akan membuat memory bekerja tidak semaksimal yang diinginkan processor.
Setting ini akan membuat tranfer rate memory sedikit lebih lambat dan bekerja tidak semaksimal dengan default setting BIOS. Hasilnya dengan setting merubah delay time atau memperlambat memory akan membuat kecepatan processor dapat mencapai maksimal sewaktu pengujian overclock.
Gambar kiri adalah setting untuk kecepatan default memory, dan kanan adalah setting memory yang di set diperlambat.


Setting diatas ini dapat memperlambat kecepatan memory dan menurunkan tranfer rate memory dari dan ke processor. Pada pengujian dengan SOYO BA6+IV setting ini dapat meningkatkan kecepatan memory 4MHz. Berikut report dari SisoftSandra 2000 atas memory yang disetting dari BIOS memory pada Siemens -7 ( 2 X 64MB) dan processor Pentium III 550E coopermine yang dioverclock mencapai 150MHz. (825MHz)

Dengan setting 2-2-2, 100MHz dimulai dengan 300MB/sec dan 150MHz mencapai 450MB/sec. Memory PC100 Siemens dipaksa bekerja 150% dari standard disain dan akan bekerja tidak stabil.. Dengan Setting 3-3-2 atau 2-2-2 tranfer rate dimulai dari 250MB/sec dan peak dicapai dibawah 400MB/sec.

Yang perlu diingat adalah, setting pada Latency Time untuk memory belum tentu bekerja pada sebuah motherboard. Beberapa motherboard sudah mengunakan teknology SPD yang dapat mengatur sendiri kecepatan memory sendiri. Juga perubahan kecepatan Latency memory belum tentu dapat bekerja pada sebuah BIOS atau motherboard tertentu. Demikian juga dengan menurunkan RAS to CAS dan Precharge Time-nya yang masing-masing memiliki efek yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar